4 Tokoh utama novel Jin Ping Mei

aldi_the_surjana_aldisurjana_jin_ping_mei_jinpingmei_petualangan_Simen_dan_enam_istrinya_novel_dinasti_ming_bahasa_indonesia_plum_in_the_golden_vase_lotus_teratai_emas 2

Judul buku Jin Ping Mei (金瓶梅) yang bisa diartikan sebagai „Bunga Plum dalam Jambangan emas“ diambil dari tiga nama tokoh sentral wanitanya: Pan Jinlian („Teratai Emas“), Li Ping’er („Jambangan kecil“), dan Pang Chunmei („Bunga Plum di musim semi“). Merujuk pada person Pan Jinlian sering kali judul diterjermahkan hanya dengan „Teratai Emas“. Selain itu, nama judul ini merupakan pengambaran karakter pemeran utama Ximen: Karena pengartian Jin adalah Emas, Ping adalah Jambangan juga Botol, dan Mei adalah Buah Plum. Dimana Emas adalah metafora ungkapan untuk Uang, Botol ungkapan untuk Arak dan Buah Plum adalah ungkapan untuk Sex. Maka singkat kata: karakter dari Ximen dicirikan oleh keserakahan akan Uang, Arak dan Seks.

Pan Jinlian (潘金蓮)

Nama Jinlian yang berarti „Teratai emas“ di peroleh berkat perkembangan tubuh yang sudah lebih dewasa dan menantang penuh daya tarik serta kaki kecil yang cantik. ketika ia berumur 9 tahun, ia belajar menyanyi dan bermain alat musik, juga belajar membaca dan menulis. Ia adalah seorang gadis cerdik dan lincah. Dengan umur 13 tahun ia sudah mengerti mempercantik alis dan mata serta merias wajah; ia pandai meniup seruling dan memetik kecapi. Ia sangat terlatih dalam pekerjaan tangan dan sulam menyulam, ia menguasai tulisan huruf2 yang sulit. Rambut tertata rapi dengan sanggul yang indah. Diatas tubuh yang muda ia mengenakan pakaian ketat memperlihatkan lekuk2 tubuh. Begitulah ia tumbuh menjadi gadis kecil jelita yang menarik. Ketika ia berumur 15 tahun, ia menyempurnakan diri lebih lanjut dalam berjenis kesenian dan terutama penguasaan alat musik Pipa bertali tujuh. Pada saat ia berumur 18 tahun, kecantikan sudah mekar sempurna. ‚Sebuah wajah seanggun Bunga persik, sepasang alis melengkung halus bagaikan bulan sabit baru muncul…‘

Li Ping’er (李瓶兒)

Seorang wanita yang terlahir dengan nama Li, dan karena pada hari kelahiran nya orang tuanya mendapat hadiah jambangan ikan dari kenalannya, maka ia mendapat nama Píng’er („Jambangan kecil“). Ia dulunya selir Sekretar besar Liang, yang bermertuakan Kanselir Tsai di Ibukota. Belakangan ia diambil mantu oleh Kepala kasim Hua untuk keponakan nya HuaTsehsu yang belum menikah. Untuk melukiskan kecantikannya tidak cukup hanya dengan sepatah atau dua patah kata: „Baju tipisnya membiarkan lehernya terbuka dan menutupi buah dadanya dengan ringan. Dari bawah rok belahan tinggi terlihat dua buah sepatu mungil dari satin merah dengan pola burung phoenix, bagaikan dua buah ujung kereta mini. Diatas rambutnya ia mengenakan jaringan jala perak, ditelinganya tergantung berbinar binar liontin Mirah delima ikatan emas. Tinggi tubuhnya sedang2 saja, Wajah bulat ovalnya dihiasi dua buah lenturan alis yang berayun sempurna. Pandangan matanya membuat pria melayang layang ke langit ke tujuh….“

Pang Chunmei (龐春梅)

Pang Chunmei atau „Bunga Plum Musim Semi“ adalah seorang dayang yang melayani Teratai emas dan tinggal di pavilyun nya. Chunmei sangat senang atas semua keistimewahan yang dilimpahkan oleh Teratai emas padanya. ia tidak perlu lagi mengerjakan pekerjaan kasar, tidak perlu lagi menyibukan diri dengan kuali masak di dapur atau membersihkan kompor karatan. Satu2 nya yang harus dikerjakan, ialah merapihkan ranjang dan melayani minum teh. Semua pakaian dan perhiasan yang diminatinya diperoleh dari Teratai emas, yang diberikan dari miliknya sendiri. Ia mengajarkan juga pada Chunmei cara mengikat kaki agar kecil (Pada jaman itu, wanita berkaki kecil dianggap sexy). Chunmei, selain cantik jelita, juga sangat cerdas dan tangkas dalam menjawab, selalu riang dan senang bercanda.

Hsimen (西門慶)

Seorang lelaki gagah, penuh gairah kehidupan yang hidup berlimpah. Ayah nya almarhum adalah seorang pedagang rempah2 di propinsi Sichuan dan Guangdong, sangat berhasil dalam perdagangan narkotika dan obat2-an, terakhir memiliki toko obat di Tsing-ho-hsian. Walaupun belum dapat terhitung yang paling kaya, tapi termasuk orang yang berharta besar disekitar keresidenan. Sejak remaja, sebagai anak tunggal, hidup dimanja, sudah terbiasa hidup bebas dan tidak menyukai buku.Terutama setelah kematian orang tua nya, hidup nya hanya untuk mengejar kesenangan. Ilmu silat, pedang, kartu, dan dadu, catur serta teka teki adalah kebisaan satu2 nya yang dikuasai. Hsimen cukup pandai dalam bidang bisnis, berpengaruh selain di lingkupan pegawai negri, juga sampai para koruptor tingkat tinggi . Jadi tidak aneh, bila ia dimana mana sangat disegani, sehingga banyak keputusan tergantung dari ucapan nya. Hsimen adalah seorang lelaki pesolek, umur sekitar 35 tahun, berpenampilan gagah, mengenakan jubah sutra tipis berwarna hijau, di tangan nya memegang sebuah kipas Sichuan keemasan. Secara keseluruhan seorang kavalier yang banyak didambakan wanita.

Novel „Jin Ping Mei“ (金瓶梅; The Plum in the Golden Vase), Lanling Xiaoxiao Sheng

Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh: Aldi Surjana

Official Blog: https://aldisurjana.wordpress.com/

Werbung

Kommentar verfassen

Trage deine Daten unten ein oder klicke ein Icon um dich einzuloggen:

WordPress.com-Logo

Du kommentierst mit deinem WordPress.com-Konto. Abmelden /  Ändern )

Facebook-Foto

Du kommentierst mit deinem Facebook-Konto. Abmelden /  Ändern )

Verbinde mit %s